Beli Emas vs Bitcoin 5 Tahun Lalu: Mana yang Lebih Menguntungkan di 2024?

Tips Psikologis untuk Menabung Crypto.

baca juga: Cara memahami aspek psikologis dalam investasi kripto dan bagaimana membangun strategi yang kuat untuk menabung dalam jangka panjang


Beli Emas vs Bitcoin 5 Tahun Lalu: Mana yang Lebih Menguntungkan di 2024?

Meta Description:
Emas vs Bitcoin—mana yang lebih menguntungkan jika dibeli 5 tahun lalu? Simak analisis mendalam, data historis, dan prediksi para ahli untuk mengetahui aset mana yang sebenarnya jadi "safe haven" terbaik.


Pendahuluan: Pertarungan Abadi Emas vs Bitcoin

Di tengah gejolak ekonomi global, dua aset terus menjadi perbincangan: emas, sang "logam mulia" yang telah menjadi standar kekayaan selama ribuan tahun, dan Bitcoin, "digital gold" yang dalam 15 tahun terakhir mengguncang dunia keuangan.

Pada 2024, keduanya mencapai rekor tertinggi:

  • Emas menyentuh Rp2.027.000 per gram di Indonesia.

  • Bitcoin melesat hingga $111.000 (Rp1,8 miliar per koin).

Tapi bagaimana jika kita membandingkan kinerja keduanya dalam 5 tahun terakhir? Mana yang sebenarnya lebih menguntungkan? Apakah emas tetap jadi pilihan teraman, atau Bitcoin telah menggeser dominasinya?

Artikel ini akan membedah:
✔ Perbandingan return emas vs Bitcoin (2019-2024)
✔ Analisis volatilitas dan risiko
✔ Pandangan para ahli & institusi keuangan
✔ Prediksi masa depan: masih relevankah emas?
✔ Strategi investasi terbaik di tengah ketidakpastian ekonomi


1. Return Investasi: Emas vs Bitcoin dalam 5 Tahun Terakhir

Harga Emas (2019-2024)

  • 2019: Rp700.000/gram

  • 2024: Rp2.027.000/gram

  • Kenaikan+189%

Emas memang konsisten naik, terutama didorong oleh:

  • Ketegangan geopolitik (Perang Ukraina, Krisis Taiwan)

  • Inflasi global pasca-pandemi

  • Kebijakan bank sentral (termasuk BI) yang mempertahankan suku bunga tinggi

Harga Bitcoin (2019-2024)

  • 2019: $7.200 (Rp102 juta)

  • 2024: $111.000 (Rp1,8 miliar)

  • Kenaikan+1.440%

Bitcoin meledak karena:

  • Adopsi institusi (ETF Bitcoin, perusahaan seperti MicroStrategy)

  • Halving effect (penurunan pasokan baru setiap 4 tahun)

  • Pelarian modal dari pasar tradisional

Verdict:

  • Bitcoin 7,6x lebih menguntungkan dalam 5 tahun terakhir.

  • Tapi, volatilitas Bitcoin jauh lebih ekstrem—pernah turun 80% pada 2022.


2. Volatilitas & Risiko: Mana yang Lebih Stabil?

Emas: Konsisten Tapi Lambat

✅ Stabil: Jarang turun drastis, selalu rebound.
✅ Diakui global: Jadi cadangan devisa bank sentral.
❌ Return moderat: Jarang memberi keuntungan spektakuler.

Bitcoin: Tinggi Reward, Tinggi Risiko

✅ Potensi keuntungan besar: Bisa naik 10x dalam setahun.
✅ Likuiditas tinggi: Bisa dijual kapan saja (24/7).
❌ Sangat volatil: Bisa turun 50% dalam sebulan.
❌ Regulasi belum pasti: Banyak negara masih waspada.

Pendapat Ahli:

  • Robert Kiyosaki (Penulis Rich Dad Poor Dad): "Bitcoin adalah emas generasi baru."

  • Goldman Sachs"Emas tetap lebih aman untuk jangka panjang."


3. Mana yang Lebih Baik untuk Lindung Nilai?

Emas: Safe Haven Tradisional

  • Tahan inflasi: Harga cenderung naik saat mata uang melemah.

  • Fisik: Bisa dipegang, tidak tergantung teknologi.

Bitcoin: Digital Gold atau Aset Spekulatif?

  • Deflasioner: Pasokan terbatas 21 juta koin.

  • Tidak terpengaruh kebijakan bank sentral.

  • Tapi, masih dianggap spekulatif oleh banyak investor tradisional.

Fakta Menarik:

  • El Salvador (negara pertama yang akui Bitcoin sebagai alat pembayaran) rugi 40% saat harga Bitcoin jatuh 2022.

  • China & AS tetap beli emas besar-besaran meski Bitcoin naik.


4. Prediksi 5 Tahun ke Depan: Masih Relevankah Emas?

Skenario untuk Emas:

📈 Jika inflasi terus tinggi → Emas bisa tembus Rp2,5 juta/gram.
📉 Jika ekonomi stabil → Harga stagnan di Rp1,8-2 juta.

Skenario untuk Bitcoin:

🚀 Jika adopsi massal terjadi → Bisa capai $250.000 (Rp4 miliar).
💥 Jika regulasi ketat diterapkan → Bisa jatuh di bawah $50.000.

Pendapat Warren Buffett:
"Emas tidak menghasilkan apa-apa, tapi Bitcoin lebih buruk—itu hanya harapan."


5. Strategi Investasi Terbaik di 2024

Untuk Investor Konservatif:

✔ 70% Emas + 30% Bitcoin → Seimbangkan risiko.
✔ Beli emas fisik (logam mulia) & simpan di safe deposit.

Untuk Investor Agresif:

✔ 50% Bitcoin + 30% Emas + 20% Saham Tech.
✔ Manfaatkan DCA (Dollar-Cost Averaging) untuk Bitcoin.


Kesimpulan: Emas atau Bitcoin?

  • Jika Anda cari kestabilan → Emas tetap pilihan utama.

  • Jika Anda siap ambil risiko untuk return tinggi → Bitcoin bisa jadi game-changer.

Pertanyaan Terbuka:

  • Apakah Bitcoin benar-benar akan menggantikan emas?

  • Ataukah kita sedang menyaksikan gelembung spekulatif terbesar dalam sejarah?

Bagaimana pendapat Anda? Tinggalkan komentar di bawah!

baca juga: Akademi Crypto adalah platform edukasi terbaik untuk belajar crypto dari nol, memahami blockchain dan Web3, menguasai trading aset digital secara aman, hingga meraih cuan lewat kelas gratis, mentor profesional, dan materi lengkap yang cocok untuk pemula, pelajar, maupun profesional yang ingin melek kripto dan transformasi digital.

Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor

baca juga: Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor

0 Komentar