"AS Serang Iran, Rp11,1 Triliun Crypto Lenyap dalam 24 Jam: Apakah Perang Dunia III Sudah Dimulai di Pasar Kripto?"

Bitcoin adalah Aset Digital atau Agama Baru Membongkar 7 Mitos Paling Berbahaya Tentang Cryptocurrency Pertama Dunia

baca juga: Bitcoin: Aset Digital? Membongkar 7 Mitos Paling Berbahaya Tentang Cryptocurrency Pertama Dunia

Tips Psikologis untuk Menabung Crypto.

baca juga: Cara memahami aspek psikologis dalam investasi kripto dan bagaimana membangun strategi yang kuat untuk menabung dalam jangka panjang

"AS Serang Iran, Rp11,1 Triliun Crypto Lenyap dalam 24 Jam: Apakah Perang Dunia III Sudah Dimulai di Pasar Kripto?"

Meta Description:
*Konflik AS-Iran memicu likuidasi besar-besaran di pasar kripto—Rp11,1 triliun hilang dalam 24 jam! Apakah ini awal dari krisis keuangan digital global? Simak analisis lengkap dengan data terbaru dan prediksi pakar.*


Pendahuluan: Ketika Perang Menghancurkan Portofolio Crypto dalam Semalam

Dunia bergetar. Amerika Serikat melancarkan serangan ke situs nuklir utama Iran, dan dalam hitungan jam, Rp11,1 triliun (US$681,8 juta) menguap dari pasar kripto. Sebanyak 172.853 trader terlikuidasi, dengan 87% dari mereka adalah pemegang posisi long—yang berharap harga akan naik.

Ethereum (ETH) menjadi korban terbesar, dengan kerugian mencapai US$282 juta setelah harganya terjun bebas 6% ke level US$2.200. Bitcoin (BTC) tidak kalah parah, US$151 juta lenyap saat harga sempat tersungkur di bawah US$102.000.

Tapi pertanyaannya:

  • Apakah ini hanya koreksi sementara, atau awal dari krisis crypto yang lebih dalam?

  • Mengapa trader long menjadi korban utama?

  • Apa yang dilakukan oleh "paus crypto" saat pasar panik?

  • Bagaimana konflik geopolitik akan mengubah masa depan aset digital?

Artikel ini akan membongkar dampak nyata perang terhadap pasar kripto, dengan data real-time, wawasan pakar, dan prediksi masa depan.


1. Dampak Langsung: Rp11,1 Triliun Lenyap dalam 24 Jam

1.1 Likuidasi Massal: 172.853 Trader Terjebak

Data dari Coinglass (23 Juni 2024) menunjukkan:

  • Total likuidasi 24 jam: US$681,8 juta (Rp11,1 triliun)

  • 87% berasal dari posisi long (trader yang bertaruh harga naik)

  • Ethereum paling menderita (US$282 juta)

  • Bitcoin di posisi kedua (US$151 juta)

  • Altcoin seperti Solana, XRP, dan Dogecoin kehilangan lebih dari US$22 juta

Pertanyaan retoris: Jika perang baru saja dimulai, berapa banyak lagi dana yang akan menguap dalam minggu-minggu mendatang?

1.2 Mengapa Posisi Long Jadi Korban Utama?

Sebelum serangan AS, sentimen pasar cenderung bullish. Banyak trader memprediksi Bitcoin akan menuju US$150.000 setelah ETF spot disetujui.

Tapi geopolitik mengubah segalanya. Ketika berita serangan AS pecah:

  • Market maker dan institusi besar segera menjual aset mereka.

  • Leverage tinggi (10x-50x) memperburuk likuidasi.

  • Stop-loss terpicu secara massal, mempercepat penurunan.

Kesimpulan: Di pasar kripto, geopolitik bisa lebih berbahaya daripada FED atau regulasi.


2. Ethereum vs Bitcoin: Siapa yang Lebih Rentan?

2.1 Ethereum Anjlok 6%—Kerugian Terbesar (US$282 Juta)

Penyebab utama:

  • Ethereum lebih volatil daripada Bitcoin dalam situasi geopolitik.

  • Banyak DeFi dan proyek altcoin menggunakan ETH sebagai collateral. Ketika harga turun, likuidasi otomatis terjadi.

  • Gas fee melonjak karena panic selling.

2.2 Bitcoin Bertahan di US$102.500—Pulih Lebih Cepat

Bitcoin menunjukkan ketahanannya:

  • Institusi besar membeli di level US$102.000.

  • ETF Bitcoin menjadi penyangga.

  • Sentimen "safe haven" mulai muncul.

Pertanyaan kritis: Apakah Bitcoin akan menggantikan emas sebagai pelindung nilai di era digital?


3. Altcoin Terkapar: Solana, XRP, Dogecoin Ikut Terbakar

3.1 Solana (SOL): Turun ke US$132, Lalu Bangkit Kembali

  • Likuidasi: US$12 juta

  • Pemulihan: Kembali ke US$134 berkat dukungan komunitas dan proyek mematok SOL.

3.2 XRP & Dogecoin: Memantul, Tapi Masih Rapuh

  • XRP sempat jatuh ke US$2,03, lalu naik tipis ke US$2,07.

  • Dogecoin (DOGE) terpental ke US$0,152, lalu merangkak ke US$0,1561.

Catatan penting: Altcoin lebih berisiko saat krisis—apakah ini akhir dari "altseason"?


4. Siapa yang Untung dari Bencana Ini?

4.1 Short Seller: Menghasilkan Jutaan Dolar dalam Semalam

  • Beberapa hedge fund crypto sengaja memicu likuidasi.

  • Whale (paus kripto) memanfaatkan panic selling untuk akumulasi.

4.2 Exchange: Fee Likuidasi & Volatilitas Meningkatkan Pendapatan

  • Binance, OKX, dan Bybit mengumpulkan jutaan dolar dari fee likuidasi.

Pertanyaan provokatif: Apakah pertukaran kripto diuntungkan oleh perang?


5. Masa Depan Pasar Kripto di Tengah Perang AS-Iran

5.1 Skenario Terburuk: Jika Perang Berkepanjangan

  • Bitcoin bisa jatuh ke US$90.000.

  • Ethereum mungkin uji US$2.000.

  • Altcoin bisa kehilangan 30-50% nilainya.

5.2 Skenario Optimis: Jika Konflik Cepat Reda

  • Bitcoin rebound ke US$110.000.

  • Ethereum kembali ke US$2.500.

  • Altcoin pulih perlahan.


Kesimpulan: Apakah Kripto Siap Menghadapi Perang Dunia Ketiga?

Fakta yang tidak terbantahkan:
✅ Geopolitik adalah risiko terbesar bagi crypto.
✅ Trader dengan leverage tinggi akan selalu jadi korban pertama.
✅ Bitcoin lebih tahan banting, tapi altcoin bisa hancur.

Pertanyaan terakhir:

  • Akankah perang AS-Iran memicu krisis crypto yang lebih dalam?

  • Atau justru menjadi kesempatan beli bagi investor cerdas?

Satu hal pasti: Di pasar kripto, yang cepat dapat untung, yang lambat terlikuidasi.

Bagaimana pendapat Anda? Beli saat darah mengalir, atau tunggu sampai perang usai?


Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor

baca juga: Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor

0 Komentar