Twenty One Capital vs. MicroStrategy: Perang Bitcoin Treasury Dimulai – Siapa yang Akan Menang?
(Meta Description: Twenty One Capital, didukung Tether & SoftBank, kumpulkan $685 juta untuk beli Bitcoin. Apakah mereka bisa menggeser MicroStrategy? Artikel ini mengupas strategi, risiko, dan masa depan perang Bitcoin treasury.)
Pendahuluan: Perusahaan Bitcoin Baru yang Berani Tantang MicroStrategy
$685 juta dalam beberapa bulan.
Itulah jumlah dana yang berhasil dikumpulkan Twenty One Capital, perusahaan Bitcoin treasury baru yang didukung oleh Strike CEO Jack Mallers, Tether, dan SoftBank. Dana segar ini akan digunakan untuk satu tujuan: membeli lebih banyak Bitcoin (BTC) dan menyaingi raksasa seperti MicroStrategy pimpinan Michael Saylor.
Tapi bisakah mereka benar-benar menang?
Di satu sisi, Twenty One Capital datang dengan strategi pendanaan inovatif (convertible notes + PIPE) dan dukungan dari raksasa kripto seperti Tether. Di sisi lain, MicroStrategy sudah lebih dulu membangun dominasi sebagai perusahaan Bitcoin terbesar di dunia, dengan 214.000 BTC ($15 miliar) di treasurynya.
Lalu, mengapa investor besar seperti SoftBank mau mendukung Twenty One Capital?
Apa keunggulan mereka dibanding MicroStrategy?
Dan yang terpenting – apakah ini saat yang tepat untuk masuk ke Bitcoin, atau justru tanda bubble?
Artikel ini akan membahas:
Strategi pendanaan Twenty One Capital yang berbeda dari MicroStrategy
Peran Tether & SoftBank dalam permainan Bitcoin treasury
Risiko besar di balik pembelian Bitcoin korporat
Analisis harga Bitcoin pasca-halving 2024
Masa depan persaingan antara Twenty One Capital vs. MicroStrategy
1. Twenty One Capital: Strategi Pendanaan yang Mengubah Permainan
A. Convertible Notes & PIPE – Cara Baru Beli Bitcoin
Twenty One Capital menggunakan dua instrumen utama untuk mengumpulkan dana:
Convertible Notes ($485 juta):
Berbentuk utang yang bisa dikonversi ke saham.
Bunga hanya 1% (jauh lebih rendah dari pinjaman bank).
Jatuh tempo pada 2030 – menunjukkan keyakinan jangka panjang.
Private Investment in Public Equity (PIPE) ($200 juta):
Investor besar (seperti SoftBank) membeli saham langsung.
Menghindari volatilitas pasar terbuka.
"Ini lebih efisien daripada sekadar pinjam uang dari bank seperti MicroStrategy," kata seorang analis.
B. Bitcoin per Share: Transparansi ala MicroStrategy
Twenty One Capital mengadopsi metrik "Bitcoin per Share", mirip dengan MicroStrategy. Artinya, setiap pemegang saham bisa melihat berapa nilai BTC yang di-backup oleh saham mereka.
Contoh:
Jika perusahaan punya 10.000 BTC dan 1 juta saham, maka 1 saham = 0,01 BTC.
Jika harga BTC naik, nilai saham otomatis ikut naik.
Keunggulan:
✅ Investor lebih percaya karena neraca jelas.
✅ Tidak ada manipulasi seperti saham tradisional.
C. Merger dengan Cantor Equity Partners
Twenty One Capital juga melakukan reverse merger dengan Cantor Equity Partners, membawa $3,6 miliar aset tambahan.
Artinya:
Mereka punya lebih banyak modal untuk beli BTC.
Langsung jadi pemain besar tanpa harus IPO dari nol.
Pertanyaan Kritis:
Jika strateginya bagus, mengapa MicroStrategy tidak meniru?
2. Tether & SoftBank: Kenapa Raksasa Ini Mendukung Twenty One Capital?
A. Tether (USDT): Perusahaan Stablecoin Terbesar di Dunia
Memegang $100+ miliar aset.
Sudah investasi besar di Bitcoin (termasuk pinjaman ke perusahaan mining).
Alasan masuk ke Twenty One Capital:
➡️ Ingin diversifikasi dari sekadar penerbit USDT.
➡️ BTC adalah hedge terhadap risiko regulasi stablecoin.
B. SoftBank: Raja Investasi Teknologi
Pemilik Arm Holdings (chip AI), Uber, Alibaba.
Pernah rugi di WeWork & FTX, tapi tetap berani ambil risiko.
Kenapa pilih Bitcoin sekarang?
➡️ AI + Bitcoin = tren masa depan (data center butuh energi, mining BTC bisa jadi solusi).
➡️ Lindung nilai dari inflasi global.
"Ini bukan spekulasi, tapi strategi jangka panjang," kata sumber di SoftBank.
3. Twenty One Capital vs. MicroStrategy: Siapa Lebih Unggul?
Kriteria | Twenty One Capital | MicroStrategy |
---|---|---|
Total BTC | ~20.000 BTC (estimasi) | 214.000 BTC |
Sumber Dana | Convertible Notes + PIPE | Utang Konvensional |
Dukungan Institusi | Tether, SoftBank | BlackRock, Fidelity |
Strategi Transparansi | Bitcoin per Share | Bitcoin per Share |
Risiko Utama | Ketergantungan pada Tether | Bunga pinjaman tinggi |
Kelebihan Twenty One Capital:
✅ Pendanaan lebih fleksibel (tidak bergantung pada utang bank).
✅ Dukungan pemain kripto asli (Tether).
Kelebihan MicroStrategy:
✅ First mover advantage (sudah dipercaya pasar).
✅ Michael Saylor sebagai tokoh kharismatik.
Pertanyaan Besar:
Bisakah Twenty One Capital mengejar ketertinggalan dari MicroStrategy?
4. Risiko Besar di Balik Bitcoin Treasury
A. Volatilitas Harga Bitcoin
BTC bisa turun 50%+ dalam bulan-bulan tertentu.
Jika nilai BTC jatuh, saham Twenty One Capital & MicroStrategy juga terpukul.
B. Regulasi yang Semakin Ketat
SEC bisa menolak skema convertible notes.
Pemerintah bisa melarang perusahaan pegang BTC (seperti di China).
C. Ketergantungan pada Tether
Jika USDT di-banned, pendanaan Twenty One Capital terancam.
Tether pernah dianggap tidak transparan.
"Ini high-risk, high-reward play," kata seorang analis Wall Street.
5. Prediksi Harga Bitcoin Pasca-Halving 2024
A. Efek Halving
Supply BTC berkurang, harga historis naik 12-18 bulan setelah halving.
Target analis: $100.000-$150.000 di 2025.
B. Dampak bagi Twenty One Capital & MicroStrategy
Jika BTC naik, nilai treasuri mereka melonjak.
Saham bisa rally lebih kuat dari BTC itu sendiri.
Tapi hati-hati:
❌ Jika BTC gagal tembus ATH, bisa terjadi koreksi besar.
6. Kesimpulan: Haruskah Investor Ikut Bermain?
Untuk Siapa Twenty One Capital Cocok?
✅ Investor yang percaya Bitcoin akan tembus $100k+.
✅ Mau ekspos ke BTC tanpa beli langsung.
Yang Harus Diwaspadai
❌ Volatilitas ekstrim – hanya untuk risiko tinggi.
❌ Ketergantungan pada Tether & SoftBank.
Pertanyaan Terakhir:
Lebih baik beli saham Twenty One Capital, MicroStrategy, atau Bitcoin langsung?
baca juga: Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor
0 Komentar