Tarif Trump yang Gila: 800 Ribu Long Term Holders Bitcoin Lari Tertakluk, Apakah Ini Kiamat Crypto?

 Investasi cerdas adalah kunci menuju masa depan berkualitas dengan menggabungkan pertumbuhan, perlindungan, dan keuntungan


Tarif Trump yang Gila: 800 Ribu Long Term Holders Bitcoin Lari Tertakluk, Apakah Ini Kiamat Crypto?

Meta Description: Penurunan mencengangkan 800 ribu long term holders Bitcoin pasca tarif Trump April 2025—dari 15,9 juta ke 15,1 juta. Dampak kebijakan AS pada pasar kripto: jual massal, harga anjlok dari $126 ribu, dan sinyal bear market? Analisis lengkap untuk investor DYOR.

Dalam dunia kripto yang penuh gejolak, jarang ada momen yang membuat para whale—para paus Bitcoin—panik secara massal. Bayangkan: hampir 800 ribu long term holders (LTH), investor setia yang memegang aset digital ini selama bertahun-tahun, tiba-tiba melepas cengkeraman mereka. Ini bukan sekadar angka; ini adalah darah yang mengalir dari jantung pasar Bitcoin. Pada Kamis, 23 Oktober 2025, data dari Bitcoin Magazine Pro mengungkap penurunan jumlah LTH dari 15,9 juta pada Juni menjadi 15,1 juta saat ini. Artinya, pasokan Bitcoin yang dilepas mencapai ratusan ribu koin, memicu kekhawatiran akan kolaps bull run yang baru saja menyentuh puncak $126 ribu.

Apa yang memicu eksodus ini? Jari telunjuk langsung mengarah ke Gedung Putih. Presiden Donald Trump, dengan kebijakan tarifnya yang kontroversial sejak April lalu, telah melemparkan bom waktu ke ekonomi global—dan kripto menjadi korban tak bersalah. Apakah ini ulah Trump yang sengaja merusak visi Bitcoin sebagai "emas digital" bebas dari intervensi pemerintah? Atau, hanyalah reaksi alami terhadap gejolak pasar? Artikel ini akan mengupas tuntas, dengan data terkini, opini berimbang dari para ahli, dan fakta yang bisa Anda verifikasi sendiri. Siapkah Anda menghadapi kenyataan pahit bahwa era HODL mungkin sudah berakhir? Mari kita selami lebih dalam.

Apa Itu Long Term Holders Bitcoin dan Mengapa Mereka adalah Tulang Punggung Pasar?

Sebelum kita menyalahkan Trump sepenuhnya, mari pahami siapa sebenarnya para long term holders Bitcoin ini. LTH didefinisikan sebagai investor yang memegang BTC minimal 155 hari, menurut metrik standar dari Glassnode dan Checkonchain. Mereka bukan spekulan harian yang mengejar untung cepat; mereka adalah fondasi stabilitas pasar. Pada puncaknya, LTH menguasai hingga 74% dari total pasokan Bitcoin pasca-halving 2028, menurut proyeksi CoinLaw. Bayangkan: tanpa mereka, volatilitas Bitcoin bisa melonjak dua kali lipat, seperti yang terlihat pada crash 2022.

Mengapa LTH begitu krusial? Karena mereka mencegah dump massal. Saat harga naik, LTH jarang menjual—mereka HODL (hold on for dear life). Tapi ketika jumlahnya menyusut 5% dalam empat bulan, seperti sekarang, sinyalnya jelas: kepercayaan retak. Data Bitcoin Magazine Pro menunjukkan bahwa penurunan ini setara dengan pelepasan 800 ribu alamat wallet aktif, yang berpotensi membanjiri pasar dengan 400.000-500.000 BTC baru. Ini bukan angka kecil; pada harga rata-rata $110 ribu, itu berarti likuiditas senilai $50 miliar yang tiba-tiba beredar.

Pertanyaan retoris: Jika LTH, yang selama ini menjadi benteng terhadap FUD (fear, uncertainty, doubt), mulai kabur, siapa yang akan menyelamatkan Bitcoin dari jurang berikutnya? Jawabannya mungkin ada di kebijakan Trump, yang telah mengubah lanskap perdagangan global menjadi medan perang.

Kronologi Tarif Trump: Dari Pengumuman April hingga Guncangan Ekonomi 2025

Kembali ke akar masalah. Pada 2 April 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengejutkan dunia: tarif 10% universal pada semua impor, efektif mulai 5 April, diikuti tarif lebih tinggi hingga 125% pada barang dari China dan puluhan negara lain. Dijuluki "Liberation Day Tariffs" oleh CSIS, kebijakan ini bertujuan "melindungi kedaulatan ekonomi AS", tapi efeknya? Inflasi melonjak 3,2% di AS pada Q3 2025, menurut data Fed, dan rantai pasok global terganggu parah.

Bagi pasar kripto, ini seperti hantaman ganda. Pertama, ketidakpastian perdagangan memicu risk-off sentiment: investor beralih ke aset aman seperti obligasi AS, meninggalkan BTC yang volatil. Kedua, tarif pada hardware mining—seperti chip dari Taiwan dan peralatan dari China—menaikkan biaya operasional miner hingga 40%, kata laporan OSL. Hasilnya? Hash rate Bitcoin turun 15% sejak Juni, memperlambat jaringan dan menekan harga.

Trump membela kebijakannya di X (sebelumnya Twitter), tweet: "Tarif ini akan membuat Amerika kaya lagi—termasuk crypto miners kita!" Tapi kenyataannya? Pasar saham AS anjlok 8% pasca-pengumuman, dan kripto ikut terseret. Pada Agustus, tarif baru 10-41% pada UE dan Kanada memicu gelombang kedua, dengan Bitcoin turun 20% dalam seminggu. Apakah ini strategi jenius untuk memaksa relokasi mining ke AS, atau malah membunuh golden goose kripto? Opini terbagi: pendukung Trump bilang ini langkah proteksionis yang diperlukan, sementara kritikus seperti Paul Krugman menyebutnya "perang dagang yang bodoh" yang akan merugikan semua pihak.

Data dan Statistik: 800 Ribu Holders Dijual, Pasokan BTC Banjir

Mari kita bedah datanya. Menurut Checkonchain, LTH telah menjual lebih dari 240.000 BTC dalam 30 hari terakhir saja, tapi angka holders yang turun 800 ribu menunjukkan tren lebih luas: bukan hanya volume, tapi jumlah individu yang menyerah. Dari 15,9 juta pada Juni, kini tinggal 15,1 juta—penurunan 5% yang belum seburuk Maret 2025 (ketika turun ke 14,8 juta pasca-tarif awal), tapi cukup untuk memicu alarm.

Visualisasikan ini: Pada Oktober, Bitcoin menyentuh ATH $126.279 di Coinbase, didorong ETF inflow $2,5 miliar dari BlackRock. Tapi pasca-tarif eskalasi pada 10 Oktober—100% pada impor China—harga ambruk ke $104.782 dalam dua hari. Volume perdagangan melonjak 150%, tapi mayoritas adalah jual panik dari LTH AS dan Eropa, yang khawatir regulasi kripto akan ikut ketat.

Fakta verifikasi: CoinMarketCap mencatat transaksi harian 504.508 pada 24 Oktober, naik 20% dari September, tapi distribusi menunjukkan top 100 alamat (whale) menambah holding, sementara retail dan LTH kecil yang lari. Ini pola klasik: whale beli di dip, tapi kehilangan LTH berarti basis pendukung hilang. Apakah 15 juta adalah ambang batas? Jika ya, pasar bisa turun di bawah $100 ribu sebelum akhir tahun.

Dampak pada Harga Bitcoin: Dari Euforia $126 Ribu ke Korreksi Berdarah

Bull run Oktober 2025 dimulai manis: Bitcoin naik 15% dari $110 ribu, didukung harapan regulasi pro-crypto dari Trump. Tapi tarif 100% pada China—pengumuman 11 Oktober—memicu crash: BTC turun 55% ke $104 ribu, Ethereum ikut anjlok 30%. Mengapa? Karena China menyumbang 20% hash rate global; tarif ini memaksa miner offline, mengurangi keamanan jaringan.

Analis dari AMBCrypto mencatat: Saat LTH dump, retail malah akumulasi—tanda potensi rebound. Tapi dengan korporasi seperti BitMine yang beli dip senilai $250 juta, pertanyaannya: Apakah ini kesempatan emas atau jebakan beruang? Harga kini stabil di $111 ribu per 24 Oktober, tapi RSI di bawah 30 menandakan oversold—sinyal beli bagi yang berani.




Strategi ini mencerminkan tren investasi modern yang aman dan berkelanjutan, Dengan pendekatan futuristik, investasi menjadi solusi tepat untuk membangun stabilitas finansial jangka panjang


Bitcoin adalah Aset Digital atau Agama Baru Membongkar 7 Mitos Paling Berbahaya Tentang Cryptocurrency Pertama Dunia

baca juga: Bitcoin: Aset Digital? Membongkar 7 Mitos Paling Berbahaya Tentang Cryptocurrency Pertama Dunia

Tips Psikologis untuk Menabung Crypto.

baca juga: Cara memahami aspek psikologis dalam investasi kripto dan bagaimana membangun strategi yang kuat untuk menabung dalam jangka panjang

Cara mulai investasi dengan modal kecil untuk pemula di tahun 2024, tips aman bagi pemula, dan platform online terbaik untuk investasi, ciri ciri saham untuk investasi terbaik bagi pemula

baca juga: Cara mulai investasi dengan modal kecil untuk pemula di tahun 2024, tips aman bagi pemula, dan platform online terbaik untuk investasi, ciri ciri saham untuk investasi terbaik bagi pemula

Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor

baca juga: Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor

0 Komentar