KISS 05 April 2015 (Al-an’am, ayat 74-79)

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Q.S Al-an’am, ayat 74-79
-Peringatan Ibrahim a.s kepada ayahnya Pak Azar, bahwasanya tak pantas menjadikan berhala-berhala sebagai Tuhan karena sesungguhnya dalam kesesatan yang nyata.
diriwayatkan Nabi Allah Ibrahim AS di dalam proses mencari Tuhan, dikarenakan Nabi Ibrahim itu adalah seseorang yang melihat segala sesuatunya melalui pendekatan logika. dan kebetulan Nabi Ibrahim sendiri adalah anak dari seorang pemahat berhala yang sangat terkenal pada masa itu. Terjadilah adu argumentasi antara Beliau dan ayahnya, Mengapa kita harus menyembah Tuhan yang kita buat sendiri dan kita bisa hancurkan juga?
-Allah telah memperlihatkan kepada Ibrahim AS tanda-tanda keagunganNya (yang terdapat) di langit dan bumi, dan dengan itu teguhlah iman (keyakinan) nya kepada Allah. Maka, Ibrahim a.s memimpin kaumnya kepada tauhid dengan mengikuti alam pikiran mereka.
Dalam proses pencarian Tuhan bagi Nabi Ibrahim AS sempat melihat bulan yg indah dan kembali bertanya, apakah ini Tuhanku? Seiring waktu fajar datang bulan pun tenggelam, berpikirlah Nabi Ibrahim, bahwa Tuhan tidak akan menghilang, begitu juga yang terjadi dengan bintang dan matahari.
-Ibrahim menghadapkan wajah kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan mengikuti agama yang benar, agar bukan termasuk orang-orang musyrik.
intinya segala sesuatu yang kita lakukan harus ada pendekatan logika, memahami manfaat dan ilmunya, sehingga tidak tersesat. Bila kita beriman, beribadah tanpa argumen dan kurang pengetahuan dikhawatirkan kita akan cepat terjerumus dengan paham paham negatif yang berkembang dimana-mana.
-Sekiranya ada kesalahan yg seseorang buat, salahkanlah seorang itu (pribadi nya), bukan agama nya
Aqidah, yakni keyakinan atau bisa juga dibilang sebagai keterikatan. Jadi bila sudah ada keyakinan di dalam diri kita dan sudah tertanam dari dulu maka akan sulit merubahnya, berikut adalah contoh dari aqidah tentang pemahaman dari sudut pandang halal dan haram. Seperti mangga dibeli itu halal, seandainya kita mendapatkan mangga dari hasil mencuri dari kebun Pak RT, apakah akan tetap halal atau haram. Itulah yg di sebut sebagai keterikatan atau keyakinan.
-Akhlak adalah spontanitas, ujar Ustad Ridlun Artol, yang bisa dilihat dalam kehidupan keseharian, kita bisa melihat jika ada orang yang kaget, dan ucapan pertama kali yang muncul, itulah akhlak asli nya.
disebutkan oleh Ustad bahwa akhlak itu adalah tindakan, etika atau bisa juga sikap, dalam kehidupan nyata.
-Ibadah, pada dasarnya ibadah adalah proses penghambaan diri, bagaimana apresiasi kita terhadap Allah yang memiliki harkat terhadap diri kita, bagaimana kita dalam mematuhi apa saja yang sudah di atur oleh sang Maha Malik.
WaAllahu’alam bi showaab…
NB :
belajar itu bukan hanya dari mendengar, tapi bisa juga dari menulis, apalagi memberikan inspirasi untuk orang lain



0 Komentar