Tulisan Bermanfaat dalam Bahagia Itu Sederhana : Kesederhanaan



Cerita ini bukan diambil dari buku Bahagia Itu Sederhana, tetapi dari melihat orang yang mungkin mengalaminya.

Silahkan melihat Sinopsis dari buku Bahagia Itu Sederhana karangan Tukiyo Suryo Atmojo disalah satu Tulisan Bermanfaat yang tadi sore saya tulis.

Sinopsis : http://www.arrezamp.com/2015/09/Tukiyo-dalam-Belajar-Bermanfaat-untuk-Tulisan-Bermanfaat.html

Cerita ini bermula dari dua rekan yang dari kecil sudah berkawan akrab, kemana mana selalu pergi bersama, dari SD, SMP, SMU, kuliah, namun yang hal membedakan mereka, adalah perbedaan dalam hal mencari nafkah.

Sebut saja kawan pekerja itu adalah K, dan kawan satu nya sebagai pengusaha P.

Penghasilan keduanya sangat berbeda, K dengan gaji tetap setiap bulan, dan P dengan hasil usaha yang kadang naik, kadang turun tapi lebih besar daripada gaji tetap setiap bulan dari si kawan K.

Ketika si K sudah menikah dan punya anak, terbersit dalam pikiran K, kenapa uang yang bisa ditabungnya sangat sedikit. Alhasil berceritalah si K kepada P. Hai P, aku punya masalah dalam penghasilan untuk ditabung, kamu punya solusi tidak.

P mulai mengajari si K, untuk usaha kecil kecil an, karena kerja keras, usaha, dan disertai doa dan juga dorongan semangat dari si P, maka usaha kecil kecilan dari si K, mulai menumbuhkan hasil nyata. Dari usaha kecil, meningkat menjadi usaha yang besar. Dan tak lama pula si K, meninggalkan pekerjaan nya sebagai karyawan.

Setelah 2 tahun berlalu, ternyata si K, mulai merasa kekurangan kembali, dan mulai tidak bisa menyisihkan uangnya untuk bisa ditabung, sebagai jaminan masa depan bagi keluarga K dan anak anak nya. Dan K bercerita kembali pada si P. Hai P, kenapa ya, setelah penghasilanku lebih besar daripada gaji tetapku dulu sebagai karyawan. Entah kenapa, tetap begitu saja. Tidak bisa menyisihkan uang untuk ditabung.

Berkatalah si P, wahai rekanku yang telah aku anggap keluarga, aku cuma bisa bilang, bahwa kebutuhan kita yang paling mendasar adalah kebutuhan primer. Kebutuhan yang bisa kita anggap cukup, dengan kesederhanaan dan rasa syukur. Kamu K, harus bisa merasa cukup, sudah bisa makan, beli baju, dan lain lain.

Inti dari cerita ini :

  1. Jika kita mempunyai rasa cukup, maka kebutuhan yang lain tidak terlalu penting
  2. Sisihkanlah uang dari penghasilan tetap kita, untuk investasi, tabungan, dll
  3. Sedekah dengan ikhlas, dari penghasilan tetap kita
  4. Percayalah, air lautan yang luas, tidak akan pernah cukup, bila kita serakah

0 Komentar