9 Praktik Terbaik Keamanan Siber untuk Bisnis di Tahun 2024
Di tahun 2024, ancaman keamanan siber terus berkembang seiring dengan meningkatnya ketergantungan bisnis pada teknologi digital. Perusahaan dari semua ukuran, mulai dari usaha kecil hingga korporasi besar, harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi data mereka dari serangan dunia maya yang dapat menyebabkan kerugian finansial, reputasi, dan bahkan hilangnya kepercayaan konsumen. Artikel ini akan membahas pentingnya keamanan siber dan sembilan praktik terbaik yang harus diterapkan oleh bisnis untuk menjaga keamanan data mereka.
Pentingnya Keamanan Siber untuk Bisnis
Keamanan siber adalah proses melindungi sistem komputer, jaringan, dan data dari serangan siber. Tujuan serangan siber sering kali adalah untuk mencuri, mengubah, atau menghancurkan informasi sensitif, termasuk informasi keuangan, data pribadi, atau rahasia perusahaan. Tanpa perlindungan yang memadai, bisnis rentan terhadap berbagai ancaman, seperti malware, phishing, dan ransomware, yang dapat menyebabkan kerugian besar.
Menurut laporan terbaru, jumlah serangan siber meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, dan kerentanannya terus berkembang seiring dengan peningkatan jumlah perangkat yang terhubung ke internet. Oleh karena itu, menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang kuat adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang ingin menjaga keberlanjutan operasionalnya di era digital ini.
1. Menerapkan Strategi Keamanan Siber yang Kuat
Langkah pertama yang harus diambil oleh setiap bisnis adalah menyusun strategi keamanan siber yang komprehensif. Ini dapat dimulai dengan melakukan audit keamanan siber untuk menilai sejauh mana perlindungan yang sudah ada dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Strategi keamanan siber harus melindungi semua jenis data yang dimiliki oleh perusahaan, terutama data sensitif seperti informasi pelanggan, data keuangan, dan rahasia dagang. Lebih dari itu, strategi ini harus berfokus pada aspek manusia, karena karyawan adalah garis depan dalam pertahanan melawan serangan siber. Pelatihan yang efektif dan kesadaran akan ancaman keamanan siber di seluruh level organisasi sangat penting untuk menjaga keamanan yang menyeluruh.
2. Perbarui dan Tegakkan Kebijakan Keamanan Secara Berkala
Kebijakan keamanan harus terus diperbarui untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan taktik baru yang digunakan oleh penyerang siber. Bisnis perlu meninjau kebijakan keamanan mereka secara rutin dan memastikan bahwa semua karyawan mematuhi aturan yang ditetapkan.
Pendekatan yang semakin populer dalam menegakkan kebijakan keamanan adalah zero-trust architecture. Ini adalah pendekatan yang tidak mempercayai siapa pun, baik dari dalam maupun luar organisasi, tanpa verifikasi terlebih dahulu. Beberapa contoh penerapan arsitektur zero-trust termasuk autentikasi multi-faktor dan pengaturan perangkat yang meminta pengguna untuk memasukkan kembali kata sandi mereka setelah tidak aktif selama beberapa waktu.
3. Instal Pembaruan Keamanan dan Lakukan Backup Data Secara Berkala
Bisnis mengumpulkan banyak data setiap hari, dan data tersebut harus selalu diperbarui dan dicadangkan dengan cara yang aman. Ketika program perangkat lunak merilis versi baru, biasanya itu mencakup fitur keamanan yang ditingkatkan atau perbaikan bug. Penting bagi karyawan untuk memahami pentingnya pembaruan perangkat lunak dan melakukannya secara teratur.
Mencadangkan data juga sangat penting untuk melindungi perusahaan dari kehilangan data akibat serangan ransomware atau insiden lainnya. Backup data harus dilakukan secara otomatis dan disimpan di lokasi yang aman, seperti cloud yang memiliki protokol keamanan yang ketat.
4. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Autentikasi Multi-Faktor
Penggunaan kata sandi yang kuat merupakan langkah dasar namun sangat penting dalam menjaga keamanan sistem. Kata sandi yang kuat harus terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk meningkatkan keamanan. Beberapa perusahaan bahkan menyediakan kata sandi yang dihasilkan secara acak untuk memastikan bahwa karyawan menggunakan kata sandi yang benar-benar kuat.
Selain itu, menggunakan autentikasi multi-faktor (MFA) menjadi salah satu praktik terbaik untuk melindungi data. Dengan MFA, pengguna diharuskan memverifikasi identitas mereka melalui dua perangkat yang berbeda, seperti ponsel dan komputer, yang akan memperkecil kemungkinan terjadinya akses tidak sah.
5. Bekerjasama dengan Departemen IT untuk Mencegah Serangan
Kolaborasi antara pemimpin bisnis dan departemen IT sangat penting untuk mencegah serangan siber. Pemimpin bisnis harus bekerja sama dengan tim IT untuk mengembangkan langkah-langkah pencegahan yang sesuai dengan ukuran dan industri perusahaan. Misalnya, bisnis mungkin perlu memutuskan apakah mereka ingin menggunakan teknologi cloud atau solusi lokal, serta bagaimana menerapkan langkah-langkah keamanan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.
Bekerjasama dengan konsultan keamanan siber juga bisa menjadi solusi yang efektif, terutama jika bisnis tidak memiliki keahlian internal yang memadai dalam menghadapi ancaman siber.
6. Lakukan Audit Keamanan Siber Secara Berkala
Audit keamanan siber harus dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur keamanan sudah diterapkan dengan baik dan diperbarui sesuai dengan perkembangan ancaman. Audit ini tidak hanya membantu perusahaan menjaga kepatuhan terhadap peraturan, tetapi juga mengidentifikasi celah yang mungkin dimanfaatkan oleh peretas.
Para ahli merekomendasikan agar perusahaan melakukan audit keamanan siber minimal sekali setahun. Namun, bagi perusahaan yang menangani informasi sensitif, audit sebaiknya dilakukan lebih sering, misalnya setiap enam bulan. Dengan melakukan audit yang rutin, bisnis dapat memastikan bahwa sistem keamanan mereka tetap kuat dan responsif terhadap ancaman baru.
7. Kendalikan Akses ke Informasi Sensitif
Kontrol akses adalah elemen kunci dalam menjaga keamanan informasi perusahaan. Tidak semua karyawan memerlukan akses ke semua data. Pembatasan akses berdasarkan peran (role-based access control) adalah pendekatan yang efektif untuk mengurangi risiko kebocoran data. Hanya orang yang benar-benar membutuhkan akses ke data sensitif, seperti informasi keuangan atau rahasia dagang, yang seharusnya diberikan izin untuk mengaksesnya.
Selain itu, karyawan yang memerlukan akses tersebut juga harus diawasi dengan ketat, dan hak akses dapat ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan.
8. Pantau Aktivitas Pengguna Pihak Ketiga dan Aplikasi
Pengguna pihak ketiga, seperti vendor atau kontraktor, juga bisa menjadi sumber ancaman keamanan siber jika tidak diawasi dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memantau aktivitas mereka dan membatasi akses ke informasi sensitif. Penerapan one-time passwords (OTP) dan autentikasi dua langkah dapat membantu mencegah akses tidak sah dari pengguna pihak ketiga.
Selain itu, bisnis harus hati-hati dalam memilih aplikasi pihak ketiga yang akan digunakan dalam operasional mereka. Sebelum mengintegrasikan aplikasi baru, perusahaan harus memeriksa reputasi dan kebijakan keamanan penyedia aplikasi tersebut.
9. Tingkatkan Pelatihan dan Edukasi Keamanan Siber untuk Karyawan
Semua praktik keamanan siber yang sudah dijelaskan di atas akan lebih efektif jika karyawan memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya keamanan siber. Oleh karena itu, pelatihan dan edukasi keamanan siber harus menjadi bagian dari proses orientasi karyawan baru, dan program pelatihan berkala harus diadakan untuk semua karyawan.
Perusahaan harus meningkatkan kesadaran karyawan tentang ancaman siber terbaru, praktik penggunaan kata sandi yang baik, cara mengenali email phishing, serta langkah-langkah yang harus diambil jika mereka mencurigai adanya pelanggaran keamanan.
Kesimpulan
Keamanan siber harus menjadi prioritas utama bagi setiap bisnis di tahun 2024. Dengan menerapkan sembilan praktik terbaik ini, perusahaan dapat meminimalkan risiko serangan siber yang dapat merusak reputasi dan menyebabkan kerugian finansial. Strategi yang komprehensif, pelatihan yang konsisten, dan audit keamanan yang teratur akan membantu perusahaan menjaga keamanan data mereka di dunia digital yang terus berkembang ini.
0 Komentar