Tether Borong Bitcoin Rp7 Triliun: Strategi Jenius atau Bom Waktu Keuangan?

Tips Psikologis untuk Menabung Crypto.

baca juga: Cara memahami aspek psikologis dalam investasi kripto dan bagaimana membangun strategi yang kuat untuk menabung dalam jangka panjang


Tether Borong Bitcoin Rp7 Triliun: Strategi Jenius atau Bom Waktu Keuangan?

Meta Description:
Tether (USDT) membeli 4.812 Bitcoin senilai $459 juta untuk Twenty One Capital. Apakah ini langkah revolusioner atau risiko sistemik? Simak analisis mendalam dampaknya terhadap pasar kripto, cadangan USDT, dan masa depan stablecoin!

Pendahuluan: Langkah Berani Tether yang Mengguncang Pasar

Dalam aksi yang menggemparkan dunia kripto, Tether—perusahaan di balik stablecoin USDT—baru saja membeli 4.812 Bitcoin senilai $459 juta untuk mendanai Twenty One Capital, perusahaan patungannya dengan SoftBank. Pembelian ini:

  • Meningkatkan total kepemilikan Bitcoin Twenty One Capital menjadi 36.312 BTC ($3.5 miliar)

  • Menjadikannya pemegang BTC terbesar ketiga di bawah MicroStrategy (568.840 BTC) dan Marathon Digital (48.237 BTC)

  • Dicatat dalam pengajuan resmi ke SEC (Securities and Exchange Commission)

Yang bikin heboh:
Stablecoin seperti USDT seharusnya di-backing 1:1 oleh aset stabil (dolar AS, surat berharga). Tapi kini, Tether terpapar volatilitas Bitcoin—sebuah paradoks yang memicu pertanyaan kritis:

"Bagaimana jika harga BTC anjlok 50%? Akankah cadangan USDT ikut kolaps?"

Artikel ini akan mengupas:
✔️ Detail transaksi & strategi di balik pembelian besar ini
✔️ Risiko sistemik untuk pemegang USDT
✔️ Masa depan Twenty One Capital setelah IPO
✔️ Dampak jangka panjang terhadap pasar kripto


1. Detail Transaksi: Tether Beli Bitcoin di Harga $95.319 per BTC

1.1. Fakta Kunci Pembelian

  • Jumlah BTC: 4.812 BTC

  • Total nilai: $458.7 juta

  • Harga rata-rata: $95.319 per BTC

  • Tanggal eksekusi: 9 Mei 2024

  • Metode penyimpanan: Ditransfer ke wallet escrow (dikunci hingga merger selesai)

Penting: Harga beli ini 12% lebih tinggi dari harga spot BTC saat itu (~$85.000), menunjukkan keyakinan kuat pada apresiasi jangka panjang.

1.2. Profil Twenty One Capital

  • Didirikan oleh: Tether & SoftBank

  • Model bisnis: Perusahaan holding Bitcoin

  • Target pasca-IPO: >42.000 BTC di treasury

  • Kode saham: XXI (setelah merger rampung)

Filosofi unik:

"Kami fokus pada Bitcoin per saham (BPS), bukan laba tradisional."
— Jack Mallers, CEO Twenty One Capital


2. Mengapa Tether Membeli Bitcoin? 3 Teori Utama

2.1. Diversifikasi Cadangan USDT

Fakta mengejutkan:

  • 4% dari cadangan USDT kini berupa Bitcoin (~$3.3 miliar)

  • Alokasi meningkat dari 0% (2020) → 2% (2023) → 4% (2024)

Pro:
✅ Bitcoin bisa apresiasi, meningkatkan nilai cadangan
✅ Mengurangi ketergantungan pada surat berharga AS

Kontra:
⚠️ Jika BTC crash, stabilitas USDT terancam

2.2. Strategi Pendanaan Twenty One Capital

  • Tether bertindak sebagai "penyedia likuiditas awal" sebelum IPO

  • Jika harga BTC naik, keuntungan akan meningkatkan valuasi XXI

2.3. "Backdoor Bitcoin ETF" untuk SoftBank

  • SoftBank (investor utama) dapat eksposur Bitcoin tanpa langsung membeli BTC

  • Mirip strategi Michael Saylor dengan MicroStrategy


3. Risiko Sistemik: Bagaimana Jika Bitcoin Anjlok?

3.1. Skenario Terburuk untuk USDT

Penurunan BTCDampak ke Cadangan USDT
-30%$1 miliar hilang dari cadangan
-50%$1.65 miliar hilang
-70% (seperti 2018)$2.3 miliar hilang

Pertanyaan kritis:
*"Akankah Tether tetap bisa menebus USDT 1:1 jika cadangan BTC-nya menyusut drastis?"*

3.2. Respons Regulator

  • SEC mungkin menunda persetujuan merger jika melihat risiko

  • Bank Sentral Eropa (ECB) sudah memperingatkan tentang stablecoin berbasis aset volatil


4. Analisis Pasar: Apakah Ini Awal Dominasi Stablecoin di Bitcoin?

4.1. Perbandingan Pemegang BTC Terbesar

EntitasJumlah BTCNilai ($)
MicroStrategy568,840$54.7 miliar
Marathon Digital48,237$4.6 miliar
Twenty One Capital36,312$3.5 miliar
Tesla10,500$1 miliar

Poin menarik:

  • Twenty One bisa menyalip Marathon Digital dalam 6 bulan

  • Jika tren berlanjut, 10% suplai BTC akan dikuasai perusahaan publik

4.2. Dampak ke Harga Bitcoin

✅ Positif: Demand institusi terus meningkat
⚠️ Negatif: Konsentrasi kepemilikan berisiko manipulasi pasar


5. Prospek Twenty One Capital Pasca-IPO

5.1. Prediksi Harga Saham XXI

  • Valuasi awal: 710miliar(asumsihargaBTC100.000)

  • Day 1 gain potensial: +30% (mirip COIN saat IPO 2021)

5.2. Keunggulan vs. Kompetitor

  • Dukungan likuiditas dari Tether

  • Jaringan SoftBank di Asia

  • Fokus murni pada Bitcoin (tidak seperti MicroStrategy yang punya bisnis software)


Kesimpulan: Revolusi atau Risiko?

✅ Peluang:

  • Tether bisa untung besar jika BTC naik

  • Twenty One Capital menjadi "MicroStrategy baru"

⚠️ Peringatan:

  • Risiko stabilitas USDT jika BTC crash

  • Regulator mungkin bertindak

Pertanyaan akhir:
"Apakah Anda akan membeli saham XXI saat IPO, atau khawatir ini bubble?"


Call to Action:
Bagaimana pendapat Anda? Setuju dengan strategi Tether atau terlalu berisiko? Diskusikan di komentar!

baca juga: Akademi Crypto adalah platform edukasi terbaik untuk belajar crypto dari nol, memahami blockchain dan Web3, menguasai trading aset digital secara aman, hingga meraih cuan lewat kelas gratis, mentor profesional, dan materi lengkap yang cocok untuk pemula, pelajar, maupun profesional yang ingin melek kripto dan transformasi digital.

Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor

baca juga: Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor

0 Komentar