baca juga: Bitcoin: Aset Digital? Membongkar 7 Mitos Paling Berbahaya Tentang Cryptocurrency Pertama Dunia
Bitcoin Tembus US$108 Ribu, Ethereum Tertinggal: Akankah ETH Bangkit atau Terjun Bebas?
(Meta Description: Bitcoin melesat ke US$108.000, sementara Ethereum terjebak di bawah US$2.500. Apa penyebabnya? Analisis mendalam tentang pergerakan kripto, prediksi harga, dan faktor geopolitik yang memengaruhi pasar. Baca selengkapnya!)
Pendahuluan: Kripto di Tengah Badai Geopolitik
Pasar kripto kembali memanas. Bitcoin (BTC), aset digital terbesar dunia, baru saja mencatat rekor baru dengan menyentuh US$108.000 setelah sempat terjun ke US$98.242 akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Namun, di saat yang sama, Ethereum (ETH)—pesaing terberat Bitcoin—justru terjebak di bawah US$2.500, kehilangan momentum bullish yang sempat mengungguli BTC di kuartal kedua 2025.
Mengapa Ethereum tertinggal? Apakah ini pertanda bearish jangka panjang, atau hanya fase akumulasi sebelum rally besar? Artikel ini akan mengupas tuntas:
Faktor fundamental di balik kenaikan Bitcoin
Masalah teknis Ethereum yang menghambat reli
Dampak geopolitik terhadap pasar kripto
Prediksi harga BTC & ETH berdasarkan analisis on-chain dan teknikal
Strategi investor institusional di tengah volatilitas
(Not Financial Advice – Lakukan Risiko Mandiri!)
1. Bitcoin Melonjak ke US$108.000: Apa Penyebabnya?
a. Geopolitical Safe Haven: Bitcoin sebagai "Digital Gold" Baru
Ketika Iran dan Israel kembali berkonflik, pasar tradisional gemetar. Saham turun, minyak melonjak, dan investor mencari aset aman. Bitcoin, dengan sifat desentralisasinya, semakin dianggap sebagai "digital gold"—penyimpan nilai di tengah ketidakpastian.
Data yang perlu diperhatikan:
Aliran masuk ke ETF Bitcoin meningkat 37% pekan lalu (Sumber: CoinShares).
Volume perdagangan BTC di zona US$100.000–US$110.000 mencapai rekor tertinggi sejak 2024 (Sumber: Glassnode).
b. Supply Shock: Pemadaman Miner Pasca-Halving
Bitcoin halving April 2024 memangkas pasokan baru. Dengan hashing rate yang stabil tetapi reward turun 50%, tekanan jual dari miner berkurang drastis. Akibatnya, harga terdorong naik oleh kelangkaan.
Prediksi: Jika tren akumulasi berlanjut, BTC bisa menuju US$120.000–US$150.000 sebelum akhir 2025.
2. Ethereum Terjebak di Bawah US$2.500: Masalah Teknis atau Fundamental?
a. Resistance Kritis US$2.575: Make or Break untuk ETH
Menurut Burak Kesmeci, analis kripto ternama, Ethereum harus menembus US$2.575 untuk memicu rally signifikan. Jika gagal, risiko penurunan ke US$1.750 sangat mungkin terjadi.
Indikator kunci:
MVRV (Market Value to Realized Value) ETH: 1,16 → Investor untung moderat, tapi tidak cukup untuk dorong kenaikan besar.
Volume perdagangan terkonsentrasi di US$2.100–US$2.300 → Zona ini penentu arah berikutnya.
b. Tekanan Jual dari Staking dan Validator
Setelah upgrade Dencun, Ethereum lebih efisien. Namun, staking yield yang menurun membuat beberapa validator mengambil profit, menambah tekanan jual.
Pertanyaan kritis:
Akankah Ethereum kehilangan daya tariknya jika yield terus turun?
Apakah DeFi dan NFT—dua sektor andalan ETH—masih cukup kuat?
3. Perbandingan Kinerja BTC vs. ETH: Siapa yang Lebih Unggul?
Metrik | Bitcoin (BTC) | Ethereum (ETH) |
---|---|---|
Kenaikan 2025 | +65% (US$65k → US$108k) | +22% (US$2k → US$2,45k) |
Dominasi Pasar | 52% (tertinggi sejak 2021) | 17% (terendah sejak 2023) |
Inflow Institusional | US$1,2 miliar (ETF) | US$450 juta (SharpLink dll) |
Analisis: Bitcoin masih raja, tapi Ethereum punya potensi rebound jika breakout terjadi.
4. Prediksi Harga: Akankah Ethereum Bangkit?
Skenario Bullish (Breakout US$2.575)
Target 1: US$2.850 (resistance psikologis)
Target 2: US$3.200 (level Fibonacci 0,618)
Skenario Bearish (Gagal Tembus Resistance)
Support 1: US$2.100 (zona akumulasi)
Support 2: US$1.750 (harga terendah 2025)
Kata siapa?
PlanB (creator Stock-to-Flow): "Bitcoin akan capai US$150k, tapi ETH perlu upgrade besar untuk ikut naik."
Vitalik Buterin (Pendiri Ethereum): "Skalabilitas dan biaya gas masih jadi tantangan utama."
5. Kesimpulan: Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Bitcoin: Masih bullish, tapi waspadai koreksi jika geopolitik mereda.
Ethereum: High risk, high reward. Pantau breakout US$2.575.
Altcoin Lainnya: Bisa ikut naik jika BTC & ETH stabil, tapi hati-hati terhadap proyek rug-pull.
Pertanyaan Terbuka untuk Pembaca:
Menurut Anda, apakah Ethereum masih layak dihold untuk jangka panjang?
Jika Anda punya US$10.000 hari ini, akan Anda belikan BTC atau ETH?
(Disclaimer: Ini bukan saran finansial. Selalu lakukan riset sendiri sebelum investasi!)
baca juga: Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor
0 Komentar