Penetapan dari hati dan mimpi

Mimpi ini, ya mimpi ini bukan hanya sekedar mimpi untuk pencapaian, tapi juga mendapatkan mimpi dalam arti yang sesungguhnya, yaitu mimpi ketika kita tidur untuk melepas lelah, melepas penat, mengistirahatkan otak dan badan.

Mimpi pada bulan itu, bulan pada penghujung akhir dari tahun masehi. Perhitungan bulan pada tahun masehi sebanyak 12. Seperti itulah hari hari ku yang menanti tanpa gelisah, tanpa ada beban. Karena apapun yang terjadi, sudah kuserahkan semua kepada yang di atas. Hanya ada jawaban sabar dan ikhlas.

Inilah saat saat yang mendebarkan, penantian yang berujung pada angka ganjil sebanyak 3, atau lebih tepatnya 3 tahun. Dalam perantauanku dari luar kota ku. Walau dari hati kecilku, ada terbersit kata tak akan, tak mungkin, untuk menjadikan dirimu sebagai bidadari surgaku. Tapi inilah diriku yang sanggup bertahan dari ketidakpastian. Ketidakpastian yang membuat jiwa bahkan mental terpatri selayak besi yang dipanaskan berulang ulang kali dan di ketok, dan didinginkan berkali kali, sehingga mendapatkan sebuah bentuk pasti yaitu pedang.

Tolaklah aku, dan aku akan tetap meminta dan terus meminta, sampai batas akhir dari kesabaran dan keikhlasanku. Aku pasti, ya itu pasti. 13 September pada hari jumat sebagai awal dari perjuangan dan pergerakanku. Kemudian aku telah menetapkan tiga tanggal dari bulan juli yang lalu. 13, 18, dan 1.

Itulah penetapanku yang berdasar dari hati dan juga sebagai impian, dan didukung pula oleh mimpi (bunga tidur) yang terus berulang ulang, seakan menjadi jawaban dari semua penantian ini.


0 Komentar