Syarat Negosiasi Perdagangan AS-China: Analisis Lengkap Kebijakan Scott Bessent dan Dampak Global
Pendahuluan
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengeluarkan syarat-syarat baru sebelum negosiasi lebih lanjut dapat dilakukan. Bessent menegaskan bahwa tarif tinggi antara kedua negara harus diturunkan terlebih dahulu sebelum kesepakatan dagang dicapai.
Artikel ini akan membahas secara mendalam:
Latar Belakang Perang Dagang AS-China
Syarat Negosiasi dari Scott Bessent
Peran IMF dan Bank Dunia dalam De-eskalasi
Strategi China Menghadapi Tekanan AS
Dampak Global dan Proyeksi Masa Depan
Dengan analisis berbasis data terbaru, kita akan memahami implikasi kebijakan ini terhadap ekonomi global.
1. Latar Belakang Perang Dagang AS-China
Sejarah Konflik Perdagangan
2018: AS di bawah Donald Trump memberlakukan tarif impor besar-besaran terhadap China, mencapai US$360 miliar.
China membalas dengan tarif pada produk AS seperti kedelai, mobil, dan energi.
2020: Ditandatanganinya "Phase One Trade Deal", tetapi banyak poin tidak terpenuhi.
Kondisi Terkini (2024)
AS masih mempertahankan tarif rata-rata 19% pada impor China.
China menerapkan pembatasan ekspor pada bahan chip dan mineral langka.
Bessent menuntut penurunan tarif sebelum negosiasi lanjutan.
2. Syarat Negosiasi dari Scott Bessent
Pernyataan Kunci Bessent
"Tarif yang terlalu tinggi harus diturunkan sebelum negosiasi dilanjutkan."
"IMF dan Bank Dunia harus mendorong de-eskalasi."
"AS tidak akan mengambil langkah pertama untuk mencabut tarif."
Analisis Kebijakan
AS ingin China lebih fleksibel dalam membuka pasar.
Tekanan melalui IMF & Bank Dunia menunjukkan pendekatan multilateral.
Trump enggan mengurangi tarif terlebih dahulu untuk menjaga posisi tawar.
3. Peran IMF dan Bank Dunia dalam Mediasi
Mengapa Lembaga Ini Diperlukan?
IMF memiliki pengaruh dalam stabilitas keuangan global.
Bank Dunia dapat memberikan insentif pembiayaan untuk meredakan ketegangan.
Kemungkinan Solusi yang Diusulkan
✅ Penyesuaian bertahap tarif kedua negara.
✅ Program stimulus untuk sektor yang terdampak.
✅ Kerangka kerja baru untuk transparansi perdagangan.
4. Strategi China Menghadapi Tekanan AS
Langkah-Langkah China
Memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa & ASEAN.
Meningkatkan produksi domestik untuk kurangi ketergantungan impor.
Memperluas pasar di Afrika & Amerika Latin.
Respons Terkini dari Beijing
China menuntut AS mencabut sanksi teknologi.
Kritik terhadap "hegemoni dollar" melalui digital yuan.
5. Dampak Global & Proyeksi Masa Depan
Dampak Jangka Pendek
Kenaikan harga barang elektronik & otomotif.
Pelambatan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara.
Prediksi 2025-2030
🔹 AS & China mungkin capai kesepakatan terbatas.
🔹 Perang teknologi (semikonduktor, AI) akan semakin panas.
🔹 Negara-negara lain mencari alternatif rantai pasok di luar AS-China.
Kesimpulan
Kebijakan Scott Bessent mencerminkan strategi AS untuk mempertahankan tekanan ekonomi pada China sambil mencari jalan negosiasi. Namun, tanpa komitmen kedua belah pihak, perang dagang bisa berlarut-larut, mengganggu stabilitas global.
#Perdagangan #ASChina #EkonomiGlobal #ScottBessent #IMF
baca juga: Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor
0 Komentar