Bitcoin di Ambang ATH Baru: Apakah Ini Siklus Bullish Terakhir Sebelum 'The Great Reset'?
Meta Description:
Tekanan beli Bitcoin mencapai level tertinggi dengan Binance Taker Buy Sell Ratio 1.02. Apakah ini awal rally menuju $150.000 atau jebakan sebelum koreksi dalam? Analisis mendalam pola whale, data on-chain, dan skenario pasar terkini!
Pendahuluan: Saat Pasar Bitcoin Memanas Lebih dari Evergrande
Pada Selasa, 13 Mei 2024, pasar Bitcoin mengalami fenomena langka:
🔥 Binance Taker Buy Sell Ratio menyentuh 1.02 – sinyal kuat dominasi pembeli
🚀 Harga melesat 22.67% dalam 30 hari ke 109.396)
🐳 Ledakan wallet "whale baru" (1.000+ BTC) dengan koin berusia <155 hari
Tapi di balik euforia ini, tersembunyi pertanyaan kritis:
Apakah ini benar-benar awal bull run menuju $150.000 seperti diprediksi Standard Chartered?
Atau jebakan likuiditas sebelum "Great Reset" ala 2017 & 2021?
Artikel ini akan membedah:
✔️ Data on-chain terbaru yang jarang diungkap media
✔️ Strategi whale vs. retail investor di fase ini
✔️ Skenario terburuk jika ETF Spot Bitcoin alami outflow
1. Anatomi Tekanan Beli Bitcoin: Dari Mana Arus Modal Berasal?
1.1. Binance Taker Buy Sell Ratio 1.02 – Apa Artinya?
Indikator ini mengukur rasio antara:
Market buy orders (agresif beli)
Market sell orders (agresif jual)
Interpretasi:
Ratio >1: Pembeli dominan (bullish)
Ratio <1: Penjual menguasai (bearish)
Konteks sejarah:
April 2021 (sebelum ATH $64.8k): Ratio 1.05 → harga naik 120% dalam 2 bulan
November 2021 (sebelum crash): Ratio 1.03 → koreksi 55% menyusul
Pertanyaan retoris:
"Apakah sejarah akan berulang, atau kali ini berbeda berkat ETF institusi?"
1.2. Pelaku Utama di Balik Rally
Whale Baru (1.000+ BTC):
+18% aliran masuk dalam 30 hari (sumber: Glassnode)
Rata-rata kepemilikan: 3.200 BTC ($331 juta)
ETF Spot Bitcoin:
Aliran masuk bersih $12.7 miliar sejak Januari 2024
BlackRock (IBIT) sendiri pegang 300.000 BTC
Retail Asia:
Volume perdagangan Binance naik 40% (didominasi pair USDT/BTC)
2. Data On-Chain yang Mengejutkan: Sinyal Bullish atau Bubble?
2.1. "HODL Wave" Paling Ekstrem dalam Sejarah
68% suplai BTC belum bergerak >1 tahun (level tertinggi sejak 2010)
Whale lama (2017-2020) mulai jual, tapi diimbangi inflow ETF
Analisis Ki Young Ju (CryptoQuant):
"Ini bukan FOMO retail, tapi peralihan kepemilikan dari whale lama ke institusi."
2.2. NERAKA bagi Short Seller
$580 juta posisi short dilikuidasi dalam seminggu (terbesar sejak 2023)
Funding rate positif tapi belum ekstrem (0,01%), artinya rally masih sustainable
3. Skenario Potensial: $150.000 atau Koreksi 40%?
3.1. Bull Case: Menuju Paradigma Baru
✅ Target harga berdasarkan:
Model Stock-to-Flow: $130.000
Fibonacci extension: $142.000
Prediksi Standard Chartered: $150.000 akhir 2024
Katalis:
ETF Eropa & Asia menyusul
Halving effect mulai terasa Q3 2024
3.2. Bear Case: Jebakan Likuiditas?
⚠️ Risiko utama:
Outflow ETF jika Fed tunda rate cut
Koreksi historis pasca-halving: -30% (2016, 2020)
Regulasi kripto AS yang belum jelas
Level kritis:
Support kuat: $85.000 (bekas resistance)
Bencana: <$60.000 (akan picu margin call massal)
4. Strategi Investor: Ikuti Whale atau Antisipasi Koreksi?
4.1. Pola Akumulasi Whale
Belum ada distribusi signifikan (80% whale HODL)
Rata-rata beli whale baru: $91.200
Panduan:
Akumulasi di bawah $95.000: Risiko/reward menarik
Take profit partial di $110.000: Lock in profit
4.2. Kesalahan Fatal Retail Investor
❌ Membeli saat FOMO (rasio >1.05)
❌ Mengabaikan likuiditas ETF
❌ Leverage tinggi di volatilitas peak
Kesimpulan: Bitcoin di Persimpangan Sejarah
✅ Fakta bullish: Tekanan beli kuat, inflow ETF, whale akumulasi
⚠️ Peringatan: Koreksi 30-40% masih mungkin sebelum ATH baru
Pertanyaan akhir:
"Apakah Anda akan menjadi penonton atau pelaku di siklus paling kontroversial Bitcoin ini?"
Call to Action:
Bagaimana strategi Anda? HODL, jual sebagian, atau tunggu koreksi? Diskusikan di komentar!
baca juga: Regulasi Cryptocurrency di Indonesia: Hal yang Wajib Diketahui Investor
0 Komentar